Sabtu, 09 Juli 2011

Kisah Singa dan seekor Tikus

Pada suatu hari, Sang Singa sedang tidur pulas, datanglah seekor Tikus kecil yang nakal. Dia memanjat ekor sang Singa, lalu naik ke punggungnya, hingga naik keatas surai sang Singa yang lebat. Si Tikus melompat-lompat diatas surai Singa yang tebal dan empuk, dia tidak tahu kalau Singa adalah raja hutan tersebut.
Merasa terganggu, akhirnya Singa pun terbangun, dan ketika menyadari ada seekor Tikus kecil yang sedang asik bermain diatas bulu surainya, Singa pun marah, dan menangkap si Tikus kecil yang nakal itu.
Sang Singa mengaum dan memperlihatkan gigi gigi besar nan tajamnya kepada si Tikus, dan membuat si Tikus gemetar ketakutan.

"Siapa kau berani sekali mengganggu tidurku? kau akan kumakan, karena telah berbuat kurang ajar kepadaku!!!" bentak sang Singa.
Tikus yang ketakutan menjawab dengan perlahan, seraya meminta maaf kepada singa "Maafkan saya tuan, saya terlalu asyik bermain, hingga tidak sadar kalau saya sudah mengganggu anda..."
Singa yang sudah marah tidak mau memaafkan Tikus begitu saja "Tidak bisa! kau sudah membuat aku marah!"
"Maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulangi lagi. dan jika tuan mau melepaskan saya, saya akan membalas budi baik tuan, mungkin suatu hari nanti, saya bisa menolong tuan" si Tikus memelas minta dilepaskan.
Mendengar itu, sang Singa tertawa terbahak-bahak "Hahahahaha...! Kau tikus kecil, bisa menolongku yang besar ini?" kata sang Singa.
"Baiklah, karena kau telah membuat aku senang dan tertawa, maka aku akan melepaskanmu." lanjutnya.
"Terima kasih tuan." Tikus sangat senang Singa akan melepaskannya.
lalu sang Singa melepaskan si Tikus, yang kemudian mereka berteman, karena Singa senang dengan tingkah si Tikus, dan Tikus bisa membuat Singa tertawa.
pada suatu hari, Singa yang sedang berjalan di hutan, tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu, dan sebelum dia sadar, sebuah jaring telah menjeratnya, dan membuat Singa tergantung di udara. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari jaring pemburu, namun jaring itu sangat kuat. Singa meronta dan meronta, dan mengaum keras, namun cakar besar dan taring tajam serta auman yang membahana, tidak bisa menolongnya. seluruh hewan di hutan itu mendengar auman Singa yang keras, namun mereka tidak berani mendekat, karena takut ikut terjerat. Auman sang Singa pun terdengar oleh si Tikus sahabatnya.
"Singa dalam bahaya, aku harus menolongnya!" pekik si Tikus.
dan dia pun berlari, menuju arah suara auman sang Singa. setibanya disana, Tikus lalu memanjat pohon tempat jaring itu tergantung.
"Tenang kawan, aku datang untuk menyelamatkanmu!" Tikus berteriak kepasa Singa.
"Mustahil kau bisa menolongku, Tkus, Jaringnya sangat kuat, aku saja yang besar tidak bisa mengalahkannya!" Kata sang Singa tidak percaya.
Tikus lalu mulai menggerogoti tambang besar pengikat jaring. Dia tidak berhenti, hingga akhirnya tambang besar pengikat jaring pun putus, Singa jatuh ke tanah, dan bisa membebaskan diri dari jaring yang telah menjebaknya.
"Kau hebat Tikus, ayo kita pergi dari sini!" Singa memanggil kawannya itu.
Tikus turun dari pohon dan melompat naik ke punggung Singa, lalu mereka berdua pulang ke sarang sang Singa.
"Terima kasih banyak kawan kecilku, kau sangat hebat, aku berhutang nyawa padamu..." Kata Singa setibanya mereka di sarangnya.
Tikus sangat senang karena dia bisa membuktikan kepada Singa, meskipun dirinya sangat kecil, namun tetap berguna bagi temannya yang besar dan perkasa.
Jadi, kita tidak boleh merendahkan orang lain, sebab dibalik kekurangan orang tersebut, mungkin tersimpan sebuah potensi yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda